cover Mengapa Jangan Microsoft Office

Tulisan ini mewakili rekan-rekan yang berniat baik mencegah direkomendasikannya Microsoft Office & format dokumennya namun sulit menjelaskan alasannya. Keinginan rekan-rekan itu ialah merekomendasikan LibreOffice & format merdeka OpenDocument Format namun terhalang oleh macam-macam alasan nonfree software. Tulisan ini menjelaskan alasan-alasan merekomendasikan LibreOffice sebagai free software pengganti Microsoft Office, dan merekomendasikan format dokumen ODF (.odt, .ods, .odp) sebagai ganti format dokumen Microsoft (.docx, .xlsx, .pptx). Bagi rekan-rekan yang merekomendasikan LibreOffice, terus lakukanlah perbuatan terpuji itu!

1. Microsoft Office Itu Nonfree Software
Nonfree software adalah setiap software yang secara sengaja tidak menunaikan hak-hak pengguna. Semua pengguna komputer di dunia berhak menolak software semacam itu. Dan yang terbesar di kalangan pengguna PC ialah Microsoft Office. Maka solusi atas hal ini pertama Microsoft sepatutnya mengubah produk ini menjadi free software, dan karena solusi pertama ini mustahil maka solusi kedua pengguna-lah yang berganti dari produk ini ke free software macam LibreOffice. Maka menolak Microsoft Office (MSO) adalah hak setiap pengguna, mengajarkan penolakan ini juga hak setiap orang.

2. Format Dokumen Microsoft Menyeret Pengguna Kepada Microsoft Office

Jika Anda penasaran kenapa MSO terlalu populer itu karena format dokumennya. Format dokumen Microsoft yng populer ada 2, era lama (.doc, .xls, .ppt) dan era baru (.docx, .xlsx, .pptx). Format .doc misalnya memaksa penggunanya untuk membeli/memakai Microsoft Word. Suka tidak suka itu kenyataan yang kita lihat sehari-hari di lapangan. Maka tidak heran siapa pun sudah migrasi ke GNU/Linux masih juga minta MSO karena mereka sengaja dikunci mati melalui format dokumen Microsoft ini. Maka menolak format dokumen Microsoft adalah syarat mutlak untuk bisa menolak MSO, tanpa menolak format dokumen ini siapa pun akan menderita ketergantungan kepada MSO.

3. Lisensi Microsoft Office Memberatkan
Setiap nonfree software disebut nonfree karena mencabut hak pengguna menolong diri sendiri, dan hak menolong orang lain. MSO melarang pengguna berbagi software dengan orang lain, jika pengguna melakukannya maka pengguna dikriminalkan & dituduh “pembajak”, dan ini merusak kehidupan sosial. MSO juga melarang pengguna mengubah software, yakni hak menjalankan software tanpa batasan waktu dan batas fitur, hak yang mestinya diterima pengguna. Lebih buruk dari itu MSO tidak menunaikan source code kepada pengguna, yakni bentuk original dari software MSO itu sendiri, tidak peduli pengguna membayar atau tidak. MSO tidak mengizinkan lebih dari satu orang pengguna menggunakan software dalam satu waktu (jadi memakai MSO berdua dengan teman kantor/anak Anda termasuk melanggar lisensi). Maka dengan beban lisensi yang melampaui batas ini berhak setiap orang mencegah direkomendasikannya Microsoft Office.

4. MSO Memaksa Pengguna Melanggar Lisensi
Sampai di sini akan ada pengguna yang berpendapat “kalau begitu kita langgar saja lisensi MSO!” dan pendapat ini tidak benar karena itu melanggar janji yang telah disepakatinya sendiri. Dan jika ada orang berkomentar begitu, maka terbukti jelas bahwa MSO (nonfree software) memaksa pengguna melanggar lisensi karena larangan-larangannya yang merugikan pengguna. Tidak terhitung sampai hari ini banyaknya orang berpendapat seperti di atas, kita melihatnya di lapangan. Maka jika ada produk merugikan pengguna, bahkan memaksa pengguna melanggar lisensi (yang oleh negara dapat dikenai sanksi pidana), semua pengguna komputer berhak mencegah dan menolaknya.

5. Pasang LibreOffice di Semua OS Adalah Solusi
Bandingkan 2 kondisi yang terbalik ini:

  • LibreOffice: semua orang tanpa kecuali berhak dan bisa memasang LibreOffice di semua OS secara gratis dan memberikannya ke orang lain gratis pula. Ini karena free software.
  • Microsoft Office: semua orang TIDAK berhak memasang LibreOffice di GNU+Linux, semua orang TIDAK berhak memasang Microsoft Office secara gratis, semua orang TIDAK berhak memberikan gratis MSO ke orang lain.

Simpulannya: kalau hak-hak pengguna dicabut, maka merekomendasikan MSO mengakibatkan orang terseret dalam pelanggaran lisensi (yang bisa terkena sanksi hukum) karena mustahil makhluk sosial tidak saling berbagi satu sama lain.

Catatan: free software disebut free karena penggunanya yang free. Sebuah free software yang sama bisa diperoleh gratis dan juga bisa diperoleh berbayar, adapun gratisnya sebuah free software (seperti LibreOffice) hanyalah salah satu kemungkinan, sebab kedua hak pengguna menjual dan menggratiskan lengkap ditunaikan.

6. Beralih Ke Format Dokumen Merdeka Adalah Solusi
Selama pengguna masih memakai format Microsoft, maka mereka akan terus diseret kepada nonfree software (seperti WPS) dan tentunya Microsoft Office. Maka syarat mutlak melepaskan diri sendiri dan masyarakat dari MSO ialah dengan beralih ke format dokumen merdeka, yaitu format dokumen LibreOffice, OpenDocument Format. Pasang LibreOffice di semua OS di semua komputer adalah solusi. Merekomendasikan hal ini adalah bakti sosial.

7. Free Software Menunaikan Hak Pengguna
Merekomendasikan free software atas lawan nonfree-nya adalah sebuah kebaikan yang terpuji. Ini karena free software menunaikan hak-hak pengguna, yang dinamakan software freedom, dan menunaikan source code kepada pengguna. Perlu Anda ketahui software memiliki 2 wujud, source code (original) dan binary code (dihasilkan dari original), dan yang disebut software ialah source code. Free software disebut free (merdeka) karena penggunanya yang free (merdeka), bukan soal harganya, contohnya LibreOffice membebaskan Anda untuk menjualnya maupun menggratiskannya.

8. Anda Tidak Sadar Anda Dipaksa
Mereka yang getol merekomendasikan Microsoft Office dan formatnya sering tidak sadar bahwa mereka memaksa orang lain untuk beli MSO. Suka tidak suka, itu kenyataannya, dan para pengguna GNU/Linux sering jadi korban. Ketika Anda merekomendasikan nonfree selain MSO (seperti WPS), Anda tidak sadar format dokumennya akan memaksa orang lain untuk makin melestarikan MSO dan formatnya. Yang paling parah ialah Anda dipaksa mengiyakan hak-hak Anda dan source code dicabut dari Anda (bahkan Anda didorong untuk tidak pernah memikirkannya). Masalah tidak akan pernah selesai. Yang menciptakan pemaksaan ini adalah fakta bahwa MSO adalah nonfree software, semua pengguna tidak memegang kontrol penuh atasnya, sehingga semua aktivitas pengguna berada di bawah kemauan pengembangnya. Maka “pelestarian” MSO layak dihentikan dan diganti dengan LibreOffice.

9. Merekomendasikan LibreOffice Bukanlah Kejahatan
Ketika teman Anda menyarankan ganti MSO dengan LibreOffice, saran ini bukanlah kejahatan, bukan pula penistaan, juga bukan kemunduran. Saran ini justru kebaikan yang terpuji. Cara menilainya sama yaitu dibandingkan:

  • Menyarankan LibreOffice di Windows, GNU/Linux, dan MacOS: tidak merugikan Anda (karena hak-hak Anda ditunaikan), tidak memakan biaya (free software membolehkan distribusi gratis), tidak mengkriminalkan hak Anda berbagi software dengan orang lain (free software membolehkan penggandaan).
  • Menyarankan Microsoft Office di Windows, GNU/Linux, dan macOS: merugikan Anda (karena hak-hak Anda sengaja tidak ditunaikan oleh MSO), MSO sengaja tidak dibuat untuk GNU/Linux dan jalan untuk mengadakannya sengaja ditutup oleh Microsoft, pasti memakan biaya (MSO harus dibeli dari Microsoft, tidak boleh digandakan), dan Anda dikriminalkan apabila berbagi dengan orang lain.

Maka merekomendasikan LibreOffice adalah sebuah kebaikan yang patut dipuji, dan bukan kejahatan.

10. Menolak Nonfree Software Bukanlah Penistaan
Menolak nonfree software semacam Microsoft Office (dan tentu formatnya) bukanlah penistaan, bukan kejahatan, juga bukan kemunduran. Melakukan pencegahan atasnya justru menyelamatkan diri sendiri dan orang lain dan itu kebaikan. Jika Anda melihat orang melakukan pencegahan dengan menawarkan solusi macam LibreOffice, itu bukan penistaan melainkan kebaikan. Karena apabila Microsoft mengubah MSO menjadi free software, maka semua masalah ini selesai seketika (dan semua orang akan bisa menjalankan MSO secara natif di GNU/Linux). Terus menolak nonfree software dan merekomendasikan free software adalah kebaikan.

Tulisan bertopik software freedom ini berlisensi Creative Commons Attribution-NoDerivs 3.0 https://creativecommons.org/licenses/by-nd/3.0/.

Sumber : https://restava.wordpress.com/2017/04/28/mengapa-jangan-microsoft-office/