Bolehkah Menggunakan Software Dengan Lisensi Edukasi Untuk Kegiatan Sosial Dan Komersial?

Seperti yang kita tahu bahwa biasanya proprietary software memiliki lebih dari satu jenis untuk 1 produknya. Misalnya microsoft office memiliki 2 jenis lisensi untuk produk utamanya yaitu home & student dan profesional, atau corelDRAW dengan lisensi corporate dan education.

Bukan hanya software aplikasi yang memiliki lisensi lebih dari satu, software sistem operasi seperti windows pun memiliki lisensi lebih dari satu jenis. Windows memiliki beragam jenis lisensi yang beredar seperti OEM (bawaan pabrik komputer), Retail (home and student, pro, education), dan bulk.

Nah, seringnya di masyarakat terjadi penggunaan software dengan lisensi home & student atau edukasi untuk kebutuhan komerisal ataupun sosial. Pertanyaannya sekarang adalah bolehkah hal tersebut dilakukan? Jawabannya adalah TIDAK. Kenapa? Karena hal tersebut sudah melanggar lisensi (perjanjian pengguna) yang berlaku dan disetujui. Dengan begitu pula kita telah mengubah yang tadinya software legal menjadi ilegal.

Hal ini diwakili oleh pernyataan Eric Ligman (Global Partner Experience lead, Microsoft Worldwide Partner Group) yaitu, “The answer is contained right in the name of the product… It is Microsoft Office HOME and STUDENT and no, it cannot be used in a business” artinya “Jawabannya ada di nama produknya… Ini adalah Microsoft Office HOME dan STUDENT dan tidak, tidak dapat digunakan dalam bisnis.”

Kenapa hal ini atau kesalahan ini bisa terjadi? Ada dua kemungkinan alasan utama. Pertama, pengguna sering melupakan untuk membaca terlebih dahulu lisensi (perjanjian pengguna) karya cipta (dalam hal ini software) yang mereka gunakan, bagi mereka yang utama karya cipta tersebut bisa berfungsi dan dapat mereka manfaatkan. Kedua, bisa jadi karena mereka acuh terhadap lisensi yang berlaku.

Maka kembali ke diri kita masing-masing, apakah kita akan menajadi masyarakat yang bijak atau sebaliknya yang akan merusak generasi mendatang dengan menjadi contoh yang buruk bagi mereka.

Referensi:

• https://www.tekgia.com/content/14-the-dark-side-of-microsoft-office-home-and-student
• https://www.microsoft.com/en-us/useterms/
• https://support.microsoft.com/en-us/office/what-s-the-difference-between-microsoft-365-and-office-2019-ed447ebf-6060-46f9-9e90-a239bd27eb96?wt.mc_id=mscom784850_o365_topquestions&ui=en-us&rs=en-us&ad=us
• https://www.microsoft.com/en-us/Useterms/Retail/OfficeinMicrosoft365/Family/Useterms_Retail_OfficeinMicrosoft365_Family_Indonesian.htm
• https://www.microsoft.com/en-us/Useterms/Retail/OfficeinMicrosoft365/Personal/Useterms_Retail_OfficeinMicrosoft365_Personal_Indonesian.htm
• https://support.office.com/legal?llcc=en-us&aid=MicrosoftTO-DOWINDOWSAPPS-Standalone(free)UseTerms_en-us.htm
• https://iq-faq.com/en/Q%26A/page=bf46a7d8227c35ece5a4161f2c7b8ba2#s0
• https://news.softpedia.com/news/Microsoft-Office-2007-Home-and-Student-Not-for-Businesses-99018.shtml
• https://greedhead.net/is-it-legal-to-use-office-home-for-business/

Artikel ini dibawah naungan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License [https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/].